Oleh NURJANAH MRS PA3/12
Sesi Tanya jawab kelompok 1 tentang busana muslim (Zahra
Collection)
Saya mencoba memaparkan jalannya diskusi seperti dibawah ini
A. Pertanyaan
1. Deni Mubarak Permana
“Apa
keunggulan usaha busana muslim anda dibanding dengan usaha busana muslim
lainnya ?”
2. Lisna Sari Fitriani
“Kenapa
usaha anda diposisikan untuk memenuhi kebutuhan
fashion busana muslim kalangan menengah ke atas, padahal menurut saya
peluang untuk kalangan menengah kebawah jauh lebih besar.”
B. Jawaban Kelompok
1. Deni Mubarak Permana
“keunggulan
usaha busana muslim kami dibanding dengan usaha busana muslim lainnya adalah
dengan adanya desain sendiri, serta menyediakan gaun pengantin dan maharnya.”
2.
Lisna Sari Fitriani
“kami memilih untuk memposisikan usaha kami untuk kalangan
menengah keatas karena jiwa fashion mereka cukup tinggi dibanding untuk
kalangan menengah kebawah, dimana mereka akan memprioritaskan kebutuhan yang
jauh lebih penting dibandingkan untuk memenuhi fashion mereka, sehingga dengan
alasan tersebutlah target penjualan kami adalah kalangan menengah keatas.”
TEORI
1. ANALIS SWOT
Pengertian / definisi analisis SWOT (Strength,
Weakness, Opportunities, dan Threats).
Analisa SWOT adalah suatu metoda
penyusunan strategi perusahaan atau organisasi yang bersifat satu unit bisnis
tunggal. Ruang lingkup bisnis tunggal tersebut dapat berupa domestik maupun
multinasional. SWOT itu sendiri merupakan singkatan dari Strength (S), Weakness
(W), Opportunities (O), dan Threats (T) yang artinya kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman atau kendala, dimana yang secara sistematis dapat membantu
dalam mengidentifikasi faktor-faktor luar (O dan T) dan faktor didalam
perusahaan (S dan W). Kata-kata tersebut dipakai dalam usaha penyusunan suatu
rencana matang untuk mencapai tujuan baik untuk jangka pendek maupun jangka
panjang.
Berikut saya lampirkan pengertiannya menurut salah satu pakar
SWOT Indonesia, yaitu Fredy Rangkuti. Kurang lebih seperti ini :
“Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada
hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan
kelemahan, terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman”.
Petunjuk umum yang sering diberikan untuk perumusan adalah :
1.
Memanfaatkan kesempatan dan kekuatan
(O dan S). Analisis ini diharapkan membuahkan rencana jangka panjang.
2.
Atasi atau kurangi ancaman dan
kelemahan (T dan W). Analisa ini lebih condong menghasilkan rencana jangka
pendek, yaitu rencana perbaikan (short-term improvement plan).
Tahap awal proses
penetapan strategi adalah menaksir kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman
yang dimiliki organisasi. Analisa SWOT memungkinkan
organisasi memformulasikan dan mengimplementasikan strategi utama sebagai tahap
lanjut pelaksanaan dan tujuan organiasasi, dalam analisa SWOT informasi
dikumpulkan dan dianalisa. Hasil analisa dapat menyebabkan dilakukan perubahan
pada misi, tujuan, kebijaksanaan, atau strategi yang sedang berjalan.
Dalam penyusunan suatu rencana yang baik, perlu diketahui daya
dan dana yang dimiliki pada saat akan memulai usaha, mengetahui segala unsur
kekuatan yang dimiliki, maupun segala kelemahan yang ada. Data yang terkumpul
mengenai faktor-faktor internal tersebut merupakan potensi di dalam
melaksanakan usaha yang direncanakan. Dilain pihak perlu diperhatikan
faktor-faktor eksternal yang akan dihadapi yaitu peluang-peluang atau
kesempatan yang ada atau yang diperhatikan akan timbul dan ancaman atau
hambatan yang diperkirakan akan muncul dan mempengaruhi usaha yang dilakaukan.
Dapat disimpulkan
bahwa analisis SWOT adalah perkembangan hubungan atau
interaksi antar unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan terhadap
unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman. Didalam penelitian analisis
SWOT kita ingin memproleh hasil berupa kesimpulan-kesimpulan
berdasarkan ke-4 faktor dimuka yang sebelumnya telah dianalisa :
>> Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O atau Maxi-maxi)
>> Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O atau Maxi-maxi)
Strategi yang dihasilkan pada kombinasi ini adalah memanfaatkan
kekuatan atas peluang yang telah diidentifikasi. Misalnya bila kekuatan
perusahaan adalah pada keunggulan teknologinya, maka keunggulan ini dapat
dimanfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan
kualitas yang lebih maju, yang keberadaanya dan kebutuhannya telah
diidentifikasi pada analisis kesempatan.
>> Strategi Kelemahan-Kesempatan (W dan O atau Mini-maxi)
Kesempatan yang dapat diidentifikasi tidak mungkin dimanfaatkan
karena kelemahan perusahaan. Misalnya jaringan distribusi ke pasar tersebut
tidak dipunyai oleh perusahaan. Salah satu strategi yang dapat ditempuh adalah bekerjasama
dengan perusahaan yang mempunyai kemampuan menggarap pasar tersebut. Pilihan
strategi lain adalah mengatasi kelemahan agar dapat memanfaatkan kesempatan.
>> Strategi Kekuatan-Ancaman (S atau T atau Maxi-min)
Dalam analisa ancaman ditemukan kebutuhan untuk mengatasinya.
Strategi ini mencoba mencari kekuatan yang dimiliki perusahaan yang dapat
mengurangi atau menangkal ancaman tersebut. Misalnya ancaman perang harga.
>> Strategi Kelemahan-Ancaman (W dan T atau Mini-mini)
Dalam situasi menghadapi ancaman dan sekaligus kelemahan intern,
strategi yang umumnya dilakukan adalah “keluar” dari situasi yang terjepit
tersebut. Keputusan yang diambil adalah “mencairkan” sumber daya yang terikat
pada situasi yang mengancam tersebut, dan mengalihkannya pada usaha lain yang
lebih cerah. Siasat lainnya adalah mengadakan kerjasama dengan satu perusahaan
yang lebih kuat, dengan harapan ancaman di suatu saat akan hilang. Dengan
mengetahui situasi yang akan dihadapi, anak perusahaan dapat mengambil
langkah-langkah yang perlu dan bertindak dengan mengambil kebijakan-kebijakan
yang terarah dan mantap, dengan kata lain perusahaan dapat menerapkan strategi
yang tepat. (sumber : e-je.blogspot.com)
SUMBER
2. Penjelasan Tentang
Segmentasi, Targeting, Positioning, Diferensiasi
a. SEGMENTASI
Segmentasi
pasar adalah proses membagi-bagi pasar yang semula
berperilaku heterogen menjadi beberapa kelompok pasar yang sekarang berperilaku
seragam. Atau proses mengelompokkan bagian-bagian pasar yang berperilaku sama
dari keseluruhan pasar yang beragam. Secara umum, tujuan segmentasi pasara
adalah untuk memperoleh bagian pasar yang mempunyai karakter dan perilaku yang
lebih seragam.
Pembagian segmentasi
pasar secara umum, yaitu :
1.
Geografis
(wilayah, pemukiman, perkotaan dsb)
Pasar dapat dibedakan
menurut batas-batas wilayah atau daerah. Misalnya pasar daerah barat dan timur.
2. Demografis (usia, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, pekerjaan
dsb) Pasar dapat dibedakan
menurut perbedaan misalnya usia. Perilaku
pasar kanak-kanak akan berbeda dengan pasar dewasa.
3.
Psikografis
(sikap, motivasi, persepsi dsb)
Pasar dapat dibedakan
menurut perbedaan misalnya sikap konsumen terhadap produk tertentu.
4. Kebiasaan (membeli, mengkonsumsi dsb)
Pembagian segmentasi
untuk pasar industrial, yaitu :
1.
Geografis (wilayah, sentra industri dan
perdagangan)
2.
Demografis (jenis industri, kapasitas
atau luas produksi)
3. Variabel operasional (tingkat
teknologi, pola konsumen, kapabilitas dan kebutuhan pelanggan)
4. Pendekatan pembelian (tingkat
wewenang bagian pembeli, struktur wewenang, kebijakan pembelian dan kriteria
pembelian)
5. Faktor situasional (tingkat
kepentingan, penggunaan, dan tingkat pemasaran)
6. Karakteristik personal (kesamaan
pembeli-penjual, sikap terhadap resiko dan tingkat loyalitas terhadap pemasokan)
Proses segmentasi
pasar :
1. Identifikasi
bagian segmentasi pasar
2. Mengumpulkan
informasi pasar
3. Mengembangkan
komposisi profil segmen
4. Penetapan
konsekuensi pemasaran
5. Estimasi
masing-masing potensi segmen pasar
6. Analisis
peluang pasar
7. Penetapan
penguasaan pasar
Segmentasi pasar
diperlukan karena :
1.
Perusahaan dapat lebih baik memahami
perilaku segmen pasar. Program pemasaran dapat lebih di arahkan sesuai dengan
perilaku dan kebutuhan masing-masing segmen pasar.
2. Apabila
pasar terlalu luas dan berperilaku sangat beragam, perusahaan dapat memilih
satu atau beberapa segmen pasar saja. Sehingga kapasitas pasar dapat lebih
sesuai dengan luas segmen-segmen pasar terbentuk.
b. TARGETING
Targeting adalah
strategi mengalokasikan sumber daya perusahaan secara efektif.
Tiga kriteria dalam
mengevaluasi dan menentukan segmen yang akan ditarget, yaitu:
1. Memastikan bahwa segmen pasar yang dipilih
cukup besar dan akan cukup menguntungkan
bagi perusahaan.
2.
Strategi targeting itu harus didasarkan pada keunggulan
kompetitif perusahaan yang bersangkutan. Keunggulan kompetitif merupakan cara
untuk mengukur apakah perusahaan itu memiliki kekuatan untuk mendominasi segmen
pasar yang dipilih.
3.
Segmen pasar yang dibidik itu harus didasarkan pada situasi persaingannya yang
secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi daya tarik target segmen.
Ada tiga strategi
umum dalam menyeleksi pasar sasaran, yaitu:
1.
Mass-Market Strategy
(
Strategi Penetapan Sasaran yang Sama)
Pasar bisnis menggunakan dua cara untuk memasuki pasar yang sama. Pertama adalah tidak memperhatikan perbedaan setiap segmen yang ada serta mendesain produk tunggal, dan menetapkan program pemasaran yang akan melayani semua kelompok pasar atau disebut undifferentiated marketing. Strategi pemasaran massa ini memerlukan sumber daya dan kemampuan memproduksi yang besar serta kemampuan pemasaran untuk produk massa.
Pendekatan kedua dalam strategi pemasaran massa yaitu membagi produk dan program pemasaran untuk segmen yang berbeda-beda, atau disebut juga differentiated marketing.
Pasar bisnis menggunakan dua cara untuk memasuki pasar yang sama. Pertama adalah tidak memperhatikan perbedaan setiap segmen yang ada serta mendesain produk tunggal, dan menetapkan program pemasaran yang akan melayani semua kelompok pasar atau disebut undifferentiated marketing. Strategi pemasaran massa ini memerlukan sumber daya dan kemampuan memproduksi yang besar serta kemampuan pemasaran untuk produk massa.
Pendekatan kedua dalam strategi pemasaran massa yaitu membagi produk dan program pemasaran untuk segmen yang berbeda-beda, atau disebut juga differentiated marketing.
2. Niche-Market
Strategy (Strategi Penatapan Ceruk Pasar)
Strategi ini dilakukan dengan menargetkan upaya pemasaran pada satu atau lebih segmen. Tujuan strategi ini adalah menghindari pesaing langsung yang berada di segmen yang lebih besar. Misal pendirian supermarket dengan skala kecil di wilayah perumahan penduduk/komplek.
Strategi ini dilakukan dengan menargetkan upaya pemasaran pada satu atau lebih segmen. Tujuan strategi ini adalah menghindari pesaing langsung yang berada di segmen yang lebih besar. Misal pendirian supermarket dengan skala kecil di wilayah perumahan penduduk/komplek.
3. Concentrated
Marketing/Growth-Market Strategy
(Strategi
Penetapan Sasaran yang Terkonsentrasi)
Strategi pertumbuhan pasar ini diterapkan oleh perusahaan kecil untuk menghindari konfrontasi langsung dengan perusahaan besar. Penerapan strategi ini membutuhkan departemen riset dan pengembangan yang handal dan kemampuan pemasaran untuk mengidentifikasi serta mengembangkan dan memperkenalkan keistimewaan produk baru kepada sasaran (target) pasar yang dituju.
Strategi pertumbuhan pasar ini diterapkan oleh perusahaan kecil untuk menghindari konfrontasi langsung dengan perusahaan besar. Penerapan strategi ini membutuhkan departemen riset dan pengembangan yang handal dan kemampuan pemasaran untuk mengidentifikasi serta mengembangkan dan memperkenalkan keistimewaan produk baru kepada sasaran (target) pasar yang dituju.
Dalam
menetapkan target market perusahaan (targeting) dapat mempertimbangkan
pola-pola, dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Diferensiasi
segmen, bidang usaha yang membedakan segmen pasar sehingga perusahaan
menyediakan kebutuhan produk berbeda untuk tiap segmen yang berbeda pula
disesuaikan dengan kebutuhan tiap segmen dan memberikan berbagai varian dari
produk yang ditawarkan.
2. Undiferensiasi
segmen, bidang usaha yang tidak membedakan segmen pasar.
3.Consentrate
marketing, spesifikasi usaha yang maksudnya adalah perusahaan
berkonsentrasi melayani kebutuhan dalam kelompok tertentu karena tidak semua
orang bisa menikmati produk yang tersedia.
4. Market
coverage strategy, merupakan strategi yang dilakukan dengan menggunakan
sistem membership serta produk tidak dijual bebas (hanya di toko sendiri)
sehingga dapat memudahkan konsumen dan produsen.
c. POSITIONING
Positioning adalah
suatu tindakan atau langkah-langkah dari produsen untuk mendesain citra
perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen didalam suatu segmen tertentu
mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu segmen tertentu, mengerti dan
menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya.
Dan positioning adalah
suatu strategi dalam kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan
perbedaan (differents), keuntungan (advantages), manfaat (benefit).
Yang
menentukan positioning :
1. Adalah kajian
terhadap konsumen (cutomer). Disini positioning harus mendeskripsikan value
bagi konsumen karena positioning mendeskripsikan value yang unggul. Selain itu
positiong merupakan penentu penting bagi konsumen pada saat memutuskan untuk
membeli.
2. Didasarkan atas
kajian pada kapabilitas perusahaan (company). Disini positioning harus
mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif perusahaan. Seperti lokasi yang
strategis.
3. Didasarkan atas
kajian pada pesaing (competitor). Disini positioning harus bersifat unik,
sehingga dengan mudah dapat mendiferensiasikan diri dari para pesaing.
4. Didasarkan atas
kajian terhadap perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis (change).
Dikatakan bahwa positioning harus berkelanjutan dan selalu relevan dengan
berbagai perubahan lingkungan bisnis.
Di
bawah ini sebagai basis atau landasan penentuan positioning:
1. Proposisi
nilai dan manfaat yang dapat diberikan perusahaan
2. Capaian
yang telah dihasilkan perusahaan
3. Segmen
pasar dan pelanggan yang ditargetkan
4. Atribut
yang jadi keunggulan produk dan merk perusahaan
5. Bisnis
baru yang dimasuki
6. Originalitas
dan posisi sebagai perusahaan atau merk baru di pasar
Dalam
mengkomunikasikan positionig sebuah produk perusahaan harus memperhatikan
faktor-faktor di bawah ini:
1. Be creative
Be
craetif maksudnya adalah bahwa perusahaan harus kreatif untuk mencuri perhatian
konsumen atau target market.
2. Simplicity
Simplicity
maksudnya adalah komunikasi yang disampaikan harus sesederhana dan
sejelas
mungkin
3. Consistent yet flexible
Consistent yet
flexible maksudnya adalah perusahaan harus konsisten dan melihat kondisi.
4. Own, dominate, protect
Own, dominate,
protect maksudnya adalah dalam komunikasi perusahaan harus memiliki
satu atau beberapa kata ampuh di benak pelanggan
5. User their language
User their language
maksudnya adalah dalam mengkomunikasikan positioning perusahaan
harus menggunakan bahasa pelanggan.
SUMBER
(http://menggelegart.blogspot.com/2012/09/penjelasan-tentang-segmentasi-targeting.html)
like this :)
BalasHapus