Minggu, 19 Januari 2014

 Oleh NURJANAH MRS PA3/12

Sesi Tanya jawab kelompok 1 tentang busana muslim (Zahra Collection)
Saya mencoba memaparkan jalannya diskusi seperti dibawah ini
A. Pertanyaan

1.  Deni Mubarak Permana
“Apa keunggulan usaha busana muslim anda dibanding dengan usaha busana muslim lainnya ?”
2.  Lisna Sari Fitriani
“Kenapa usaha anda diposisikan untuk memenuhi kebutuhan  fashion busana muslim kalangan menengah ke atas, padahal menurut saya peluang untuk kalangan menengah kebawah jauh lebih besar.”

B. Jawaban Kelompok

1.  Deni Mubarak Permana
“keunggulan usaha busana muslim kami dibanding dengan usaha busana muslim lainnya adalah dengan adanya desain sendiri, serta menyediakan gaun pengantin dan maharnya.”
2.  Lisna Sari Fitriani
“kami memilih untuk memposisikan usaha kami untuk kalangan menengah keatas karena jiwa fashion mereka cukup tinggi dibanding untuk kalangan menengah kebawah, dimana mereka akan memprioritaskan kebutuhan yang jauh lebih penting dibandingkan untuk memenuhi fashion mereka, sehingga dengan alasan tersebutlah target penjualan kami adalah kalangan menengah keatas.”

Kamis, 09 Januari 2014

EPIDEMIOLOGI

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR (PM)

1.  Konsep Dasar Terjadinya Penyakit

Suatu penyakit timbul akibat dari beroprasinya berbagai faktor baik dari agen, induk semang atau lingkungan. Pendapat ini tergambar di dalam istilah yang dikenal luas dewasa ini, yaitu penyebab majemuk(multiple causation of disease) sebagai lawan dari penyebab tunggal (single causation). Didalam usaha para ahli untuk mengumpulkan pengetahuan mengenai timbulnya penyakit , mereka telah membuat model-model timbulnya penyakit dan atas dasar model-model tersebut dilakukanalah exsperimen terkendalai untuk menguji sampai dimana kebeneran dari model-model tersebut.
Tiga model yang dikenal dewasa ini ialah
1)    Segitiga epidemiologi (the epidemiologic triangle)
2)   Jaring-jaring sebab akibat (the web of causation)
3)   Roda (the wheel)

a.    Segitiga Epidemiologi


b.    Jaring-Jaring Sebab Akibat

Menurut model ini perubahan dari salah satu faktor akan mengubah keseimbangan antara mereka, yang berakibat bertambah atau berkurangnya penyakit yang bersangkutan.



Menurut model ini, suatu penyakit tidak tergantung pada satu sebab yang berdiri sendiri melainkan sebagai akibat dari serangkaian proses ‘sebab dan akibat’.

c.    Roda

Model roda memerlukan identivikasi dari berbagai faktor yang berperan dalam timbulnya penyakit dengan tidak begitu menekankan pentingnya agent. Disini dipentingkan hubungan antar manusia dengan lingkungan hidupnya.

2.  Penyakit Menular

A.   Definisi
Yang dimaksud dengan penyakit menular lainnya adalah penyakit yang dapat ditularkan (berpindah dari orang satu ke orang yang lain, baik secara langsung maupun melalui perantara). Penyakit menular ini ditandai dengan adanya (hadirnya) agent atau penyebab penyakit yang dapat hidup dan dapat berpindah.
Suatu penyakit dapat menular dari orang yang satu kepada yang lain ditentukan oleh tiga faktor berikut :
a.    Agent (penyebab penyakit)
b.    Host (induk semang)
c.    Route of transmission (jalannya penularan).

B.    Agent-Agent Infeksi (Etiologi/Penyebab Infeksi)

Makhluk hidup sebagai pemegang penting di dalam epidemiologi yang merupakan  Etiologi atau penyebab penyakit dapat di kelompokan menjadi:
a.    Golongan Virus, misalnya influenza, trachoma, cacar dan sebagainya.
b.    Golongan Riketsia, misalnya tifus.
c.    Golongan Bakteri, misalnya disentri.
d.    Golongan Protozoa, misalnya malaria, filaria, schistosoma, dan sebagainya.
e.    Golongan Jamur, misalnya panu, kurap, dan sebagainya.
f.    Golongan Cacing, misalnya  cacing perut seperti ascaris (cacing gelang), cacing kremi, cacing pita, cacing tambang dan sebagainya.

Supaya agent atau penyebab penyakit menular ini tetap hidup (survive) maka perlu persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
a.    Berkembang biak.
b.    Bergerak atau berpindah dari induk semang.
c.    Mencapai induk semang baru.
d.    Menginfeksi induk semang baru tersebut

C.    Reservoar

Istilah reservoar diartikan sebagai berikut :

1.     Habitat dimana bibit penyakit tersebut hidup dan berkembang
2. Survival, dimana bibit penyakit tersebut sangat tergantung pada habitat sehingga ia dapat tetap hidup.

a.    Reservoar di dalam manusia

   Penyakit-penyakit yang mempunyai reservoar didalam tubuh manusia diantara lain : campak (measles), cacar air (small pox), tifus (tifoid), miningitis, gonorithoea, dan sifilis.

Carrier
Carrier adalah orang yang mempunyai bibit penyakit di dalam tubuhnya tanpa menunjukan adanya gejala penyakit, tetapi orang tersebut dapat menularkan penyakitnya kepada orang lain. Convalescant Carriers adalah orang yang masih mengandung bibit penyakit setelah sembuh dari suatu penyakit.

Carriers adalah sangat penting dalam epidemiologi penyakit-penyakit polio, tifoid, meningococal meningitis dan amoebiasis. Hal ini di sebabkan karena :

a.    Jumlah (banyaknya carriers jauh lebih banyak daripada orang yang sakitnya sendiri).
b.    Carriers maupun orang yang ditulari sama sekakli tidak tahu bahwa mereka menderita/kena penyakit.
c.  Carriers tidak menurunkan kesehatannya karena masih dapat melakukan pekerjaan sehari-hari.
d.    Carriers mungkin sebagai sumber infeksi untuk jangka waktu yang relatif lama.
b.    Reservoar pada binatang

Penyakit-penyakit yang mempunyai reservoar pada binatang umumnya adalah penyakit zoonesis. Zoonesis adalah penyakit pada binatang vertebrata yang dapat menular pada manusia. Penularan-penularan pada buinatang ini melalui berbagai cara, yakni
1.     Orang yang makan daging binatang yang menderita penyakit misalnya, cacing pita.
2.    Melalui gigitan binatang sebagai vektornya, misalnya pees melalui pinjal tikus, malaria, filariasis, demam berdarah melalui gigitan nyamuk.
3.    Binatang penderita penyakit langsung menggigit orang, misalnya rabies.

Benda-benda mati sebagai reservoar          
Penyakit-penyakit yang mempunyai reservoar pada benda-benda mati pada dasarnya adalah saprofit hidup dalam tanah. Contoh clostra dium tetani penyebab tetanus, c. Otulinum penyebab keracunan makanan, dan sebagainya.

3. Sumber infeksi dan penyebaran penyakit

Yang dimaksud sumber infeksi adalah semua benda, termasuk orang atau binatang yang dapat melewatkan/menyebabkan penyakit pada orang.
Mode penularan adalah suatu mekanisme dimana agent/penyebab penyakit tersebut ditularkan dari orang keorang lain, atau dari reservoar kepada induk semang baru. Penularan ini melalui berbagai cara antara lain:
a.    Kontak (contact)
Kontak disini dapat terjadi kontak langsung maupun kontak tidak langsung melalui benda-benda yang terkontaminasi. 
b.    Pernapasan (inhalation)
Yaitu penularan melalui udara/pernapasan. Penyakit yang ditularkan udara ini sering disebut ‘air birne infection’ (penyakit yang ditularkan melalui udara.
c.    Infeksi
Penularan melalui tangan makanan atau minuman.
d.    Penetrasi pada kulit
Hal ini dapat langsung oleh organisme itu sendiri. Penetrasi pada kulit misalnya cacing tambang, melalui gigitan vektor misalnya malaria atau melalui luka, misalnya tetanus.
e.    Infeksi melalui placenta
Yakni infeksi yang diperoleh melalui placenta dari ibu penderita penyakit pada waktu mengandung, misalnya sifilis dan toxoplasmosis

4.    Faktor induk semang (host)

Terjadinya suatu penyakit (infeksi) pada seseorang ditentukan oleh faktor-faktor yang ada pada induk semang itu sendiri. Dengan kata lain penyakit-penyakit dapat terjadi padavseseorang tergantung/ditentukan oleh kekebalan/ resistensi orang yang bersangkutan.

5.    Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular

Untuk pencegahan dan penanggulangan ini ada 3 pendekatan atau cara yang dapat dilakukan:

a)    Eliminasi reservoar (sumber penyakit)

Eliminasi reservoar manusia sebagai sumber penyebaran penyakit dapat dilakukan dengan:
1.   Mengisolasi penderita (pasien), yaitu menempatkan pasien di tempat yang khusus untuk mengurangi kontak dengan orang lain.
2. Karantina, adalah membatasi ruang gerak penderita dan menempatkannya bersama-sama pada penderita lain yang sejenis pada tempat yang khusus didesain untuk itu. Misalnya karantina untuk penderita kusta.

b)   Memutus mata rantai penularan

Meningkatkan sanitasi lingkungan dan higiene perorangan merupakan usaha yang penting untuk memutuskan hubungan atau mata rantai penularan penyakit menular.

c)    Melindungi Orang-Orang (kelompok) yang rentan

Bayi dan anak balita merupakan kelompok usia yang rentan terhadap penyakit menular. Kelompok usia yang rentan ini perlu perlindungn khusus (specific protection)
Dengan imunisasi, baik imunisasi aktif maupun imunisasi pasif.

          

Adm Kantor :)

A.      Definisi Komunikasi Kantor

Komunikasi merupakan terjemahan kata communication yang berarti perhubungan atau perkabaran. Communicate berarti memberitahukan atau berhubungan. Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa latin communicatio dengan kata dasar communis yang berarti sama. Secara terminologis, komunikasi diartikan sebagai pemberitahuan sesuatu (pesan) dari satu pihak ke  pihak lain dengan menggunakan suatu media. Sebagai makhluk sosial, manusia sering berkomunikasi satu sama lain. Namun, komunikasi bukan hanya dilakukan oleh manusia saja, tetapi juga dilakukan oleh makhluk-makhluk yang lainnya.Semut dan lebah dikenal mampu berkomunikasi dengan baik. Bahkan tumbuh-tumbuhanpun sepertinya mampu berkomunikasi.
Komunikasi dilakukan oleh pihak yang memberitahukan (komunikator) kepada pihak penerima (komunikan). Komunikasi efektif terjadi apabila sesuatu (pesan) yang diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik atau sama oleh komunikan, sehingga tidak terjadi salah persepsi.


B.      Proses Komunikasi

Komunikasi biasanya terjadi secara terencana dan berkesinambungan. Komunikasi merupakan proses yang dinamis dan timbal balik yang dapat digambarkan sebagai berikut:
a)    Pengirim mempunyai ide dan berkeinginan untuk membaginya.
b)   Pengirim menyandikan ide dengan memutuskan bentuk pesan (tulisan, ekspresi wajah, isyarat gerak), panjang, organisasi, nada dan tipe yang semuanya tergantung pada ide, audiens, pembawaan diri maupun mood pengirim.
c)    Pengirim mengirimkan pesan dengan memilih jalur komunikasi (verbal dan nonverbal, tergantung pada pesan, lokasi audiens, kebutuhan akan kecepatan diterima, dan formalitas yang dibutuhkan.
d)   Penerima mendapatkan pesan, agar komunikasi terjadi, penerimaan harus mendapatkan pesan, jika kita mengirimkan suratnya terlebih dahulu dan lain sebagainnya.
e)    Penerima menguraikan pesan, dengan memahami pesan yang disampaikan dan menyimpannya di pikirannya. Jika mereka telah memahami dengan benar pesan yang disampaikan, dengan arti yang sama sesuai dengan yang dimaksud pengirim.

f)    Penerima mendapatkan feedback yang memungkinkan pengirim mengevaluasi efektivitas dan pesan (komunikasi yang telah dilakukan. Jika mereka belum mengerti, kita harus menjelaskan hingga mengerti).


C.   Unsur-Unsur Komunikasi Kantor

Untuk dapat berkomunikasi secara efektif, kita perlu memahami unsur-unsur komunikasi, antara lain:
1.      Komunikator
Pengirim (sender) yang mengirim pesan kepada komunikan dengan menggunakan media   tertentu. Unsur yang sangat berpengaruh dalam komunikasi, karena merupakan awal (sumber) terjadinya suatu komunikasi.


2.      Komunikan
Penerima (receiver) yang menerima pesan dari komunikator, kemudian memahami, menerjemahkan dan akhirnya memberi respon.
3.      Media
Saluran (channel) yang digunakan untuk menyampaikan pesan sebagai sarana berkomunikasi, berupa bahasa verbal maupun non verbal, wujudnya berupa ucapan, tulisan, gambar, bahasa tubuh, bahasa mesin, sandi dan lain sebagainya.
4.      Pesan
Isi komunikasi berupa pesan (message) yang disampaikan oleh Komunikator kepada Komunikan. Kejelasan pengiriman dan penerimaan pesan sangat berpengaruh terhadap kesinambungan komunikasi.
5.      Tanggapan
Merupakan dampak (effect) komunikasi sebagai respon atas penerimaan pesan.Diimplentasikan dalam bentuk umpan balik (feed back) atau tindakan sesuai dengan pesan yang diterima.

D.      Hakekat Komunikasi

1.    Komunikasi adalah suatu proses
2.    Komunikasi adalah sistem interaksi
3.    Komunikasi memiliki tujuan tertentu

E.      Bentuk Komunikasi

v Komunikasi intrapersonal
v Komunikasi antarpersona
v Komunikasi kelompok
v Komunikasi massa


F.        Teknik Komunikasi

1.      Komunikasi informatif
2.      Komunikasi persuasive
3.      Komunikasi instruktif
4.      Komunikasi manusiawi


G.     Teknik Berkomunikasi Secara Efektif

Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa komunikasi efektif tejadi apabila suatu pesan yang diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik atau sama oleh komunikan, sehingga tidak terjadi salah persepsi. Karena itu, dalam berkomunikasi, khususnya  komunikasi verbal  dalam forum formal,  diperlukan langkah-langkah yang tepat. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1.    Memahami maksud dan tujuan berkomunikasi.
2.    Mengenali komunikan (audience).
3.    Berorientasi pada tema komunikasi.
4.    Menyampaikan pesan dengan jelas.
5.    Menggunakan alat bantu yang sesuai.
6.    Menjadi pendengar yang baik.
7.    Memusatkan perhatian.
8.    Menghindari terjadinya gangguan.
9.    Membuat suasana menyenangkan.
      10.    Memanfaatkan bahasa tubuh dengan benar.


H.     Sifat Komunikasi

1.      Komunikasi tatap muka
2.      Komunikasi bermedia
3.      Komunikasi verbal
4.      Komunikasi non-verbal

I.         Fungsi Komunikasi Kantor

Dengan berkomunikasi, insya Allah, kita dapat menjalin saling pengertian dengan orang lain karena komunikasi memiliki beberapa fungsi yang sangat penting, di antaranya adalah:
1.      Fungsi informasi
Untuk memberitahukan sesuau (pesan) kepada pihak tertentu, dengan maksud agar komunikan dapat memahaminya.
2.      Fungsi ekspresi 
Sebagai wujud ungkapan perasaan / pikiran komunikator atas apa yang dia pahami terhadap sesuatu hal atau permasalahan.
3.       Fungsi control
Menghindari terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan, dengan memberi pesan berupa perintah, peringatan, penilaian dan lain sebagainya.
4.         Fungsi sosial 
Untuk keperluan rekreatif dan keakraban hubungan di antara komunikator dan komunikan.
5.          Fungsi ekonomi 
Untuk keperluan transaksi usaha (bisnis) yang berkaitan dengan finansial, barang dan jasa.
6.         Fungsi da’wah
Untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan dan perjuangan bersama.

J.        Pedoman dalam Berkomunikasi

Komunikasi yang baik adalah komunikasi dimana pesan-pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik tanpa menimbulkan perasaan negatif. Ada beberapa pedoman untuk menjalin komunikasi yang baik, yaitu antara lain:
1.      Berkomunikasi dengan berpedoman pada nilai-nilai Islam.
2.      Setiap situasi komunikasi mempunyai keunikan.
3.      Kunci sukses komunikasi adalah umpan balik.
4.      Komunikasi bersemuka adalah bentuk komunikasi yang paling efektif.
5.      Setiap pesan komunikasi mengandung unsur informasi sekaligus emosi.
6.     Kata adalah lambang untuk mengekspresikan pikiran atau perasaan yang     terbuka untuk ditafsirkan.
7.      Semakin banyak orang yang terlibat, komunikasi semakin kompleks.
8.      Dapat terjadi gangguan dalam penyampaian pesan komunikasi.
9.      Perbedaan persepsi mengganggu keefektifan sampainya pesan.
 10.       Orang berkomunikasi sesuai dengan situasi komunikasi yang diharapkannya.

K.     Sikap dalam Berkomunikasi

Ada beberapa sikap yang perlu dicermati oleh seseorang dalam berkomunikasi, khususnya  komunikasi verbal,  yaitu antara lain:
*        Berorientasi pada kebenaran (truth).
*        Tulus (sincerity).
*        Ramah (friendship).
*        Kesungguhan (Seriousness).
*        Ketenangan (poise).
*        Percaya diri (self convidence).
*        Mau mendengarkan dengan baik (good listener)
L.      Ciri-Ciri Pesan Yang Efektif

a)    Menyediakan informasi yang praktis, dengan menerangkan bagaimana mengerjakan sesuatu, menjelaskan mengapa perubahan dilakukan, memberikan solusi terhadap masalah, mendiskusikan status sebuah proyek, dan lain-lain.
b)    Memberikan fakta dibandingkan kesan, dengan menggunakan bahasa yang konkret dan menjelaskan secara detail yang dimaksud. Informasi harus jelas, meyakinkan, akurat, dan etis
c)    Menyatakan tanggung jawab secara jelas, dengan menjelaskan apa yang kita harapkan atau apa yang dapat kita lakukan, karena pesan kita hanya ditujukan pada orang-orang tertentu saja.
d)   Mengklarifikasi dengan menyingkat informasi, dengan menggunkan tabel, bagan, foto, maupun diagram yang menjelaskan pesan yang dimaksud.
e)    Membujuk dan menyediakan rekomendasai, biasanya pesan yang disampaikan adalah membujuk pegawai untuk melakukan sesuatu atau pelanggan untuk memanfaatkan layanan yang kita tawarkan dengan menjelaskan manfaat yang akan mereka peroleh.

f)     Tantangan Komunikasi pada Masa Kini
·      Perkembangan teknologi, internet, handphone dan lain-lainnya merevolusi cara bagaimana orang berkomunikasi serta meningkatkan kecepatan maupun frekuensi berkomunikasi. Durasi waktupun bukan masalah , karena komunukasi dbisa dilakukan dalam 24 jam setiap hari baik dirumah, mobil, dan bandara, tidak hanya di kantor sebagaimana dulu. Perkembangna tersebut menuntut pegawai untuk lebih efektif dan efisien dalam berkomunikasi.
·      Globalisasi dan perbedaan budaya antar pegawai, semakin banyak bisnis beroperasi lintas batas suatu negara dan berkompetisi dalam skala global. Hal ini membutuhkan pemahaman tentang hukum, budaya maupun praktek bisnis dari semua negara dan mampu berkomunukasi dengan menggunakan bahasa yang berbeda. Bahkan seluruh dunia  telah menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa kedua di negaranya.
·      Organisasi yang berbasis tim, pengambilan keputusan tidak hanya monopoli para manajer karena rentang operasi perusahaan yang semakin luas seiring denga globalisasi. Hal ini diantisipasi dengan dibentuknya organisasi berbasis tim yang bekerja bersama mencapai tujuan perusahaan dengan mengurangi hierarki yang menghambat pengambilan keputusan cepat. Walaupun banyak manfaat yang didapatkan, anggota tim yang berasal dri departemen yang berbeda dengan latar belakang budaya yang berbeda tentunya akan sulit menciptakan iklim berkomunikasi yang baik tanpa kita mampu untuk mendengar dan memahami satu sama lain.
g)    Komunikasi dalam Organisasi
h)    Baik organisasi besar ataupu kecil, sharing informasi merupakan bagian dari dunia bisnis yang mengikat satu sama lain. Jika kita masuk suatu orgnisasi, kita sedang memasuki rantai informasi. Apakah sebagai manajer atau pegawai biasa, kita mempunyai informasi yang dibutuhkan orang lain untuk melaksanakan tugas masing-masing. Dalam kenyataanya, komunikasi ibarat aliran darah suatu organisasi, baik berupa komunikasi internal atau eksternal dalam bentuk komunikasi formal atau informal.
Ø  Komunikasi Internal
Merupakan bentuk pertukaran informasi dan ide di dalam organisasi sebagai pegawai.Mengetahui keadaan dilapangan yang menyebabkan penjualan perusahaan menurun.Informasi inilah yang dibutuhkan sypervisor atau manajer kita.
Ø  Komunikasi Eksternal
Dilakukan untuk membawa informasi masuk atau keluar dar organisasi guna mencapai tujuan organisasi, dan biasanya dilakukan dengan pelanggan maupun masyarakat yang berhubungan dengan perusahaan.Misanya, melakukan korespondensi, melaporkan kinerja perusahaan kepada masyarakat (jika termasuk perusahaan terbuka) melakukan kegiatan sosial, dan lain-lain.

M.   Hambatan Komunikasi dan Kiat Menghindarinya

Menurut Robbins ada 4 hambatan komunikasi yang akan mempengaruhi kualitas komunikasi yang kita lakukan.
a)         Perbedaan bahasa dan presepsi,
b)         Gangguan komunikasi
c)         Overlood informasi
d)        Penyaringan yang tidak tepat
Dari beberapa hambatan tersebut, ada beberapa kiat yang dapat dilakukan untuk meminimalisir dampak hambatan tersebut. Antara lain adalah:
ü  Melakukan pendekatan yang berpusat pada audiens, hal utama yang harus dilakukan dalam berkomunikasi adalah memfokuskan diri pada audiens yang akan dituju. Dengan melakukan ini, komunikasi yang dilakukan dapat dipastikan efektif, karena kita akan berusaha menyajikan pesan atau informasi lebih berarti pada sisi penerimaan untuk mendapatkan feedback yang diharapkan atas terjadinya komunikasi.
ü  Mengembangkan iklim komunikasi yang terbuka, dengan cara mengimplementasikan debirokratisasi organisasi, dengan mengurangi level pada struktur organisasi. Semakin sedikit hubungan dalam rantai komunikasi, semakin kecil salah pengertian yang akan terjadi. Dengan kata lain, struktur yang datar dan rentang kendali yang lebar semakin kecil kemungkinan terjadinya distorsi pesan dibandingkan struktur yang tinggi dan rentang kendali yang sempit. Walaupun struktur datar tidak selalu lebih baik, namun tren selama ini menunjukkan bahwa struktur tersebut cukup efektif dan efisien dalam upaya menghemat biaya, meningkatkan produktifitas, dan lebih mendekati pelanggan.

ü  Komitmen untuk berkomitmen secara etis, komit pada komunikasi yang etis dan sesuai dengan norma yang berlaku akan membuat lebih mudah berkomunikasi dengan orang lain. Orang yang tidak eits biasanya egois dan tidak peduli salah atau benar, serta menghalalkan segala cara untuk mencapai hasil akhir. Orang yang etis pada umumnya dapat dipercaya, adil dan tidak memihak, menghargai hak orang lain dan memperhatikan dampak tindakan mereka terhadap masyarakat.

ü  Menggunakan pesan yang singkat dan efektif, konsep 4 W (what, why, how and when) dapat diterapkan untuk berkomunikasi. Informasi apa yang akan disampaikan. Mengapa harus menyampaikannya, bagaimana akan menyampaikannya akan menentukan tingkat keberhasilan komunikasi yangf akan dilakukan.